Perjalanan Tahani dan jemaah haji yang tergabung dalam kloter JKS-12 ke Tanah Air diwarnai ancaman bom di penerbangan pesawat Saudia Airlines SV-5726 pada Selasa (17/6).

Pesawat yang mengangkut jemaah asal Depok itu seharusnya berangkat dari Jeddah langsung ke Jakarta. Ancaman bom itu membuat pesawat mendadak mendarat di Kualanamu lebih dulu.

Para jemaah haji harus turun di Medan dulu. Aparat yang berwenang langsung memeriksa pesawat itu. Hasilnya, tidak ditemukan bom dan maskapai tersebut akhirnya bisa mendarat di Jakarta.

Tahani tak pernah membayangkan pesawat yang ditumpanginya dari Tanah Suci harus mengalami teror yang tidak mengenakkan tersebut. Ia bersyukur bisa selamat sampai tujuan.

“Alhamdulillah kami semua baik-baik saja. Bahkan bisa dibilang berakhir bahagia. Kami pulang lewat Medan dan bisa bawa oleh-oleh bolu Meranti untuk keluarga,” ujar Tahani saat ditemui Tim Kemenag di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (18/6).

Tahani memuji kesigapan dan kolaborasi antarlembaga dalam penanganan situasi tersebut. Ia mengatakan para jemaah haji juga diperhatikan dengan baik selama peristiwa itu.

“Kami merasa sangat diperhatikan. Dari kesehatan, keamanan, sampai logistik selama di Medan. Semua berjalan rapi dan manusiawi,” ujar Tahani yang berangkat haji bersama dengan sang suami Fahrurozi.

Tahani menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Agama, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, otoritas bandara, dan semua petugas lapangan yang berhasil mengamankan situasi.

“Kami sudah diberikan pelayanan yang luar biasa dalam perjalanan haji ini. Saya mengucapkan terima kasih perjalanan haji ini berakhir bahagia," ungkap Tahani.

“Kami jadi tenang, keluarga di Depok juga tidak panik karena komunikasi lancar,” tambahnya.

Suami Tahani, Fahrurozi, mengungkapkan para jemaah di kloter JKS-12 tidak mempermasalahkan keterlambatan satu hari kepulangannya karena situasi yang tidak memungkinkan. Para jemaah juga memanfaatkan waktu tunggu itu dengan membeli oleh-oleh khas Medan.

“Banyak dari kami belum pernah ke Medan. Jadi ini seperti bonus setelah haji,” tutur Fahrurozi.

Meski diwarnai ujian, perjalanan ibadah jemaah haji asal Depok dari Tanah Suci ini ditutup dengan rasa syukur yang dalam.