The Keranjang Bali telah menjadi satu di antara destinasi belanja dan wisata favorit di Pulau Dewata. Pusat oleh-oleh ini tidak pernah sepi pengunjung terutama saat musim liburan tiba.

Selain menjual beragam oleh-oleh khas Bali, tempat ini memiliki desain bangunan yang cukup unik, yaitu berbentuk seperti keranjang belanja. Siapakah pemilik The Keranjang Bali ini?

1. Profil Ibnu Riyanto dan Sally Giovanny sebagai Pemilik The Keranjang Bali

Pasangan suami istri, Ibnu Riyanto dan Sally Giovanny menjadi pemilik utama The Keranjang Bali. Keduanya dikenal sebagai pengusaha batik yang mendirikan Batik Trusmi. Batik Trusmi bermula dari usaha kecil-kecilan Ibnu dan Sally setelah mereka menikah.

Awalnya mereka membuka usaha penjualan kain kafan. Karena kurang berkembang, Sally kemudian beralih menjual batik. Lama-kelamaan, usaha batik yang diberi nama Batik Trusmi ini mengalami perkembangan pesat.

Mereka berhasil membuka showroom khusus batik dengan luas kurang lebih 1,5 hektare (ha). Ini menjadi penanda kesuksesan Batik Trusmi menjadi salah satu batik hits di tanah air.

Setelah sukses dengan Batik Trusmi, Ibnu dan Sally kemudian mengembangkan bisnisnya dengan membentuk grup usaha bernama Trusmi Group pada 2011. Grup bisnis terpadu ini bergerak dalam berbagai sektor bisnis seperti properti, makanan dan minuman, bisnis edu center batik, dan lain-lainnya.

Beberapa anak usaha Trusmi Group antara lain Batik Trusmi, Rumah Ningrat, dan The Keranjang Bali. Untuk sektor makanan dan minuman, Trusmi Group memiliki beberapa bisnis, yaitu Bolu Banana,  Lenso Manado, Bolu Toba Medan, dan Bolu Pisang Bali.

Khusus untuk Bolu Pisang Bali beroperasi mulai 2020 di The Keranjang Bali. Semua usaha bisnis Trusmi Group berkembang di berbagai daerah di tanah air.

2. The Keranjang Bali mulai beroperasi pada Mei 2019

Trusmi Group mengembangkan bisnisnya ke Bali dengan mendirikan The Keranjang Bali. Pada 31 Mei 2019, The Keranjang Bali mulai beroperasi yang bertepatan dengan soft opening tempat wisata ikonik di Bali ini.

Lokasinya berada di Jalan Bypass Ngurah Rai Nomor 97, Kuta, Kabupaten Badung. Lokasinya cukup strategis berada di daerah pariwisata Bali dan tidak jauh dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Selain Ibnu dan Sally ada beberapa pengusaha lokal Bali yang turut bekerja sama di The Keranjang Bali, yaitu Ni Made Ratnadi dan Agung Ngurah Raditya.

The Keranjang Bali hadir dengan konsep yang berbeda dengan pusat oleh-oleh lainnya yang ada di Bali. Mereka mengambil konsep Bali dalam satu keranjang yang memadukan edukasi, hiburan, dan budaya khas Bali dalam satu tempat. The Keranjang Bali akan memberikan pengalaman tak terlupakan saat berbelanja oleh-oleh di Bali.

3. The Keranjang Bali menjadi pusat oleh-oleh dengan keunikan tersendiri

The Keranjang Bali dikenal sebagai satu pusat oleh-oleh Bali terlengkap di Pulau Dewata. Mereka memiliki beragam oleh-oleh dari kerajinan tangan, tekstil, hingga kuliner. Bisa dikatakan, The Keranjang Bali menjadi one stop shopping untuk oleh-oleh di Bali.

Selain itu, mereka memiliki beberapa fasilitas unik yang tidak dimiliki oleh pusat oleh-oleh lainnya. Dilihat dari bentuk bangunannya, The Keranjang Bali memiliki bangunan yang sangat unik dan mencolok dengan desain mirip keranjang untuk berbelanja, sesuai namanya.

Tempat ini memiliki banyak spot foto menarik yang sangat Instagramable. Sambil belanja, kamu bisa mengkoleksi foto-foto menarik untuk diunggah ke akun media sosialmu.

Fasilitas menarik lainnya di The Keranjang Bali adalah Wisata Kampung Langit. Di tempat ini pengunjung bisa menikmati indoor sky park yang menyajikan pemandangan Pulau Bali dari ketinggian.

Pemilik The Keranjang Bali berhasil menjadikan tempat ini sebagai ikon wisata belanja baru di Pulau Dewata. Untuk masuk ke The Keranjang Bali pengunjung tidak dikenakan biaya. Namun, untuk beberapa aktivitas yang ada di dalamnya, pengunjung wajib membayar tiket masuk.