Tura Turu – Lisa BLACKPINK jadi penyanyi yang memeriahkan panggung Coachella 2025. Kali ini Lisa hadir sebagai penyanyi solo dengan suguhan visual yang mencuri perhatian.

Pemeran serial ‘ The White Lotus ’ itu memakai busana yang terinspirasi dari Anime rancangan desainer Asher Levine.

Levine yang dikenal akan eksplorasinya dalam adibusana futuristik dan teknologi busana, menciptakan dua tampilan ikonik untuk Lisa. Simak detail busananya.

Tampil Gahar dengan Kostum Reptil Futuristik

Penampilan pembuka Lisa mencerminkan kekuatan dan dominasi melalui kostum bertema "penjahat reptil" yang menggabungkan elemen reptil, anatomi, dan sentuhan anime.

Lisa membuka set-nya dengan lagu "Thunder", muncul di panggung mengenakan mantel hitam tebal yang menutupi lantai.

Namun, momen dramatis terjadi ketika mantel tersebut tersobek, memperlihatkan bodysuit berlengan panjang yang menyerupai zirah.

"Dia menginginkan sisik, dan saya bilang kalau  akan membuatkan sisik pada busananya,” ujar Levine, dikutip dari Marie Claire, Selasa (15/4/2025).

Busana ini dihiasi sisik hitam berkilauan, lengkap dengan duri melengkung di sepanjang bahu dan lengan, menciptakan siluet yang kuat dan agresif.

Levine bahkan terinspirasi dari iguana peliharaannya untuk menciptakan tekstur reptil yang hiper realistis.

Tak hanya itu, elemen sabuk depan yang menggantung terinspirasi dari gaya ikonik Britney Spears era 90-an.

Menurut laporan WWD, Levine menyebut kostum ini sebagai perpaduan " cyborg anime " dan "penjahat berdarah dingin".

Menjadi Peri yang Bersinar di Panggung

Setelah menunjukkan sisi garangnya, Lisa berganti ke tampilan kedua yang jauh lebih lembut namun tetap futuristik.

Kostum ini menggambarkan transisi emosional dalam setlist-nya—dari lagu “Rockstar” menuju balada “ Moonlit Floor (Kiss Me) ”. Kali ini, Levine menghidupkan makhluk bioluminescent dalam wujud Lisa.

Terinspirasi dari jamur bercahaya, serangga transparan, dan kelopak bunga, bodysuit kedua Lisa hadir dalam nuansa biru kehijauan, merah muda, dan putih opalescent.

Hiasan bercahaya melengkung dari bahu dan pinggul, menciptakan ilusi kupu-kupu bercahaya saat terkena sorot lampu.

“Busana ini mengeksplorasi transformasi yang satu berdarah dingin dan berwibawa, yang lain halus dan ringan. Keseimbangan itulah yang membuat saya bersemangat,” ungkap Levine.

Bagi Levine, menciptakan dua tampilan ini bukan hanya soal estetika, tapi juga kenyamanan dan fungsionalitas.

Kostum harus mampu menopang cahaya, panas panggung, dan koreografi yang intens.