Tura Turu Gitaris band metal Seringai, Ricky Siahaan, meninggal dunia secara mendadak di Tokyo pada Sabtu, 19 April 2025.

Kematian Ricky terjadi setelah ia tampil dalam konser bertajuk "Seringai Wolves of Asia Tour".

Berikut adalah lima fakta penting terkait kematian Ricky Siahaan.

1. Penyebab Kematian

Ricky Siahaan menghembuskan napas terakhirnya akibat serangan jantung.

Informasi ini dikonfirmasi oleh musisi dan DJ asal Jepang, Freya Fox, yang menyebutkan bahwa sumber dekatnya dari kepolisian Tokyo telah memastikan penyebab kematian Ricky.

2. Proses Pemulangan Jenazah

Jenazah Ricky saat ini dalam proses pemulangan ke Indonesia.

Pihak Seringai mengungkapkan bahwa mereka sedang mengurus semua hal terkait pemulangan jenazahnya dan akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai peringatan dan penghormatan untuk Ricky.

"Kami sedang dalam proses membawa Ricky pulang ke Indonesia," tulis Seringai melalui akun Instagram resmi mereka.

3. Pernyataan Resmi Seringai

Dalam pernyataan resmi yang diunggah pada Minggu dini hari, 20 April 2025, Seringai menyatakan, "Ricky telah berpulang secara mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo. Kami kehilangan salah satu bagian terpenting dari entitas ini." Pernyataan tersebut menunjukkan duka mendalam yang dirasakan oleh rekan-rekan musisi dan penggemar.

4. Dukungan dari Publik Figur

Kematian Ricky Siahaan mendatangkan duka bagi banyak musisi dan publik figur di tanah air, termasuk Pamungkas, Soleh Solihun, dan Chicco Jerikho.

Soleh Solihun juga menyatakan bahwa jenazah Ricky masih dalam proses pemulangan dan belum ada jadwal pasti terkait hal tersebut.

5. Unggahan Terakhir

Sebelum meninggal, Ricky sempat mengunggah momen-momen saat berada di Jepang melalui akun Instagramnya.

Dalam unggahan tersebut, ia mengekspresikan kegembiraannya setelah konser di Shinjuku dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada teman-teman dari berbagai negara yang hadir. "Tokyo adalah salah satu kota yang tak akan pernah membosankan," tulis Ricky.

Kematian Ricky Siahaan menjadi kehilangan besar bagi dunia musik Indonesia, dan banyak pihak berharap agar kenangan akan karyanya terus hidup di hati penggemar.

(*)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).