Di dunia olahraga, ada jenis olahraga low impact dan high impact . Tentunya, semua jenis olahraga bermanfaat bagi tubuh selama dilakukan dengan teknik yang tepat. Jika kamu tidak bisa berolahraga jenis high impact, olahraga low impact solusinya.

Olahraga low impact adalah gerakan tubuh yang tidak banyak hentakan, lompatan, guncangan saat latihan. Sehingga, minim terjadinya tekanan pada otot, tendon, serta persendian. Jenis olahraga ini cocok untuk lansia, ibu hamil, pemula, orang dengan obesitas, serta memiliki masalah persendian. Apa saja olahraga yang tergolong low impact? Beberapa olahraga low impact ini dapat menjadi referensimu.

1. Jalan kaki

Suatu studi Universitas Stanford menobatkan Indonesia sebagai negara paling malas jalan kaki di dunia dengan jumlah 3.513 langkah per hari. Sedangkan, rata-rata kebutuhan jalan kaki yaitu 5.000 langkah per hari. Siapa yang memilih ke warung dekat rumah naik motor?

Sejenak, tinggalkan motormu dan berjalan kaki ke tempat dekat rumah. Jangan sekali-kali menganggap remeh olahraga jalan kaki. Olahraga sederhana ini memberikan efek positif bagi tubuh apabila dikerjakan rutin. Beberapa di antaranya menurunkan berat badan, meningkatkan daya tahan tubuh, serta menurunkan risiko penyakit diabetes melitus.

2. Berenang

Olahraga berenang diperuntukkan semua kalangan. Namun, olahraga jenis low impact ini tepat dilakukan oleh pasien radang sendi, multiple sclerosis, osteoporosis, atau masalah persendian lainnya. Hampir semua otot-otot tubuh bergerak saat berenang.

Selain menurunkan berat badan, berenang dapat meningkatkan kekuatan kardiovaskular dan menurunkan beban pikiran. Sebelum berenang, lakukan gerakan pemanasan untuk mencegah kram otot dan cedera di air.

3. Yoga

Kelas yoga marak tersebar di mana-mana. Beragam kelas menawarkan harga berbeda sesuai dengan durasi, lokasi, sesi, serta keahlian instruktur yoga. Bahkan, ada kelas yoga untuk ibu hamil yang dinamakan prenatal yoga.

Olahraga low impact yang satu ini lekat dengan gerakan peregangan otot. Manfaat olahraga yoga berdasarkan laman Goodlife yaitu:

  • Meningkatkan kelenturan otot;
  • Memperbaiki postur tubuh;
  • Meningkatkan kekuatan otot;
  • Menurunkan stres;
  • Melancarkan aliran darah.

4. Bersepeda

Siapa yang hobi bersepeda? Olahraga bersepeda bisa menambah pengalaman menyenangkan dengan menyelusuri rute yang menakjubkan. Kamu dapat mengajak teman atau keluargamu supaya perjalanan tambah mengasikkan.

Jika kamu bersepeda selama 30 menit, laman Medical News Today menyebutkan jumlah kalori yang terbakar sekitar 200 hingga 700 kalori. Banyak faktor yang memengaruhi jumlah kalori terbakar saat bersepeda. Misalnya laju, jenis sepeda, intensitas, dan berat tinggi badan seseorang.

5. Mendayung

Rowing atau mendayung adalah olahraga yang kerap dilakukan oleh sekelompok orang atau individu. Cabang olahraga ini tergolong low impact , sehingga sedikit sekali kasus cidera saat olahraga. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadinya cidera karena kesalahan teknik rowing.

Olahraga bersama kelompok memang terbilang mengasikkan. Saat mendayung perahu, otot bagian tubuh atas dan bawah bekerja. Olahraga mendayung dapat meningkatkan kinerja kardiovaskular dan otot.

6. Pilates

Akhir-akhir ini olahraga pilates populer di kalangan masyarakat. Meskipun banyak perempuan yang mengikutinya, pilates juga bisa dilakukan kaum pria. Cari tempat dan instruktur yang tepat bagi pemula pilates . Apabila kamu ingin menguatkan otot, meningkatkan kelenturan tubuh, meredakan nyeri, dan melepaskan stress, olahraga pilates bisa menjadi solusi terbaik.

Kesehatan adalah investasi terbaik seumur hidup yang dijaga lewat ikhtiar berolahraga. Referensi olahraga low impact di atas bisa dijadikan pilihan tepat dalam memulai aktivitas menyehatkan. Dari daftar tadi, apakah ada olahraga favoritmu?