Bisnis com , JAKARTA — Semarak Lebaran penuh kebahagiaan dan kemeriahan baru saja berlalu. Banyak dari kita mulai menyadari bahwa pengeluaran selama momen tersebut cukup menguras kondisi keuangan.

Masyarat banyak mengeluarkan uang untuk belanja kebutuhan Lebaran seperti membeli baju, memberi THR, hingga membayar biaya transportasi mudik. Semua itu membuat dompet jebol dan saldo rekening menipis.

Tidak jarang pula muncul pengeluaran tak terduga yang membuat kondisi keuangan pasca-Lebaran menjadi tidak stabil. Situasi ini menimbulkan kegalauan, terutama ketika harus kembali menjalani rutinitas dan memenuhi kebutuhan harian.

Head of IPOT Fund PT Indo Premier Sekuritas Dody Mardiansyah menyampaikan untuk menghindari kegalauan yang berkepanjangan, imbuhnya, penting untuk segera melakukan langkah pemulihan keuangan. Salah satu langkah awal yang bisa dilakukan adalah mengevaluasi kondisi keuangan secara menyeluruh.

Selanjutnya, kata dia, dengan memprioritaskan pengeluaran yang sifatnya wajib dan mendesak.

“Jika ada pengeluaran yang bisa ditunda atau tidak terlalu penting, sebaiknya dikurangi sementara waktu,” jelasnya melalui keterangan resmi, Kamis (17/4/2025).

Lebih dari itu, masa pasca Lebaran ini bisa menjadi momen refleksi untuk memperbaiki kebiasaan finansial. Jadikan pengalaman pengeluaran selama Lebaran ini sebagai pelajaran penting agar lebih bijak dalam merencanakan keuangan kedepannya, termasuk menyiapkan dana khusus untuk Lebaran sejak awal tahun.

Dengan perencanaan yang lebih matang dan disiplin dalam pengelolaan keuangan, kita bisa menjalani masa setelah Lebaran dengan lebih tenang dan stabil secara finansial.

Secara lebih detail, berikut tips yang dapat membantu untuk melakukan recovery keuangan setelah Lebaran.

Tips Memperbaiki Keuangan Pasca Libur Lebaran

1. Evaluasi Pengeluaran dan Susun Anggaran Baru

Langkah awal untuk memperbaiki kondisi keuangan pasca-Lebaran adalah dengan meninjau kembali seluruh pengeluaran yang telah dilakukan. Catat semua biaya yang dikeluarkan, mulai dari belanja pakaian, pemberian hadiah, ongkos transportasi, hingga konsumsi. Dari hasil pencatatan ini bisa dilihat dan diidentifikasi seberapa besar dana yang terpakai dan area mana saja yang bisa lebih dihemat di waktu mendatang.

Rekapitulasi seluruh pengeluaran saat Lebaran, kemudian sesuaikan dengan sisa dana yang tersedia. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penyusunan anggaran baru yang lebih realistis dan sesuai dengan prioritas kebutuhan yang sebenarnya.

Saat merancang anggaran baru yang realistis untuk bulan-bulan ke depan, pangkas pengeluaran yang tidak penting dan fokuskan anggaran pada kebutuhan utama. Tetapkan batas untuk setiap jenis pengeluaran, seperti kebutuhan makan, transportasi, dan hiburan karena disiplin dalam menjalankan anggaran yang telah disusun akan sangat membantu menjaga stabilitas keuangan.

2. Atur Kembali Utang dan Tunda Belanja Besar

Jika berutang atau menggunakan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan selama Lebaran, segera susun strategi pelunasan. Prioritaskan pembayaran utang dengan bunga tinggi dan sebisa mungkin hindari menambah utang baru. Bila memungkinkan, ajukan negosiasi untuk meringankan cicilan.

Untuk rencana belanja besar seperti membeli elektronik, liburan, atau renovasi rumah, sebaiknya tunda dulu sampai keuangan lebih stabil. Berikan waktu bagi diri kamu untuk memperbaiki kondisi finansial.

Utamakan pengeluaran yang lebih penting dan pertimbangkan untuk menabung terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian besar.

Pasca-Lebaran juga menjadi waktu yang tepat untuk meninjau kembali kebiasaan belanja. Kurangi pembelian yang sifatnya impulsif dan belajarlah untuk lebih selektif serta bijak dalam mengelola uang.

3. Kembali Prioritaskan Tabungan dan Investasi

Jika kondisi keuangan sempat terganggu akibat pengeluaran selama Lebaran, kini saatnya kembali menabung dan investasi. Tentukan kembali tujuan keuangan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, seperti dana darurat, biaya pendidikan atau persiapan pensiun.