jateng.Tura Turu , SEMARANG - Seorang jurnalis kampus mendapat teror dari orang tak dikenal setelah menulis berita tentang diskusi soal militer di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jawa Tengah.
Diskusi itu bertajuk Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik. Teror mengincar anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Justisia.
Dimas, satu di antara anggota LPM Justisia mengungkapkan forum diskusi melingkar di kampus Islam yang didatangi oleh anggota TNI itu digelar pada Senin (14/5).
Dia menyebut awalnya diskusi berjalan seperti biasa hingga kemudian muncul sosok berseragam loreng di lingkungan kampus.
"Beberapa hari lalu teman-teman saya mengadakan diskusi tentang militerisme. Dan ada orang yang tidak dikenal masuk ke dalam forum tersebut," kata Dimas dalam Aksi Kamisan di depan Polda JawaTengah, Kamis (17/4) petang.
Dia mengungkapkan seorang pria berseragam khas TNI mendatangi lokasi dan menanyakan identitas para peserta diskusi.
Tim redaksi LPM Justisia lantas menulis dugaan intimidasi aparat militer dalam forum diskusi tersebut.
"Setelah LPM yang saya ikuti itu membuat berita, malamnya diteror. Besok siangnya dichat, ditelepon sama orang yang tidak dikenal," ujar Dimas.
Menurutnya, orang tersebut menekan agar redaksi menyebutkan penulis berita tersebut dan ketua lembaganya.
"Diancam, kalau tidak mengaku, katanya bakal ke kampus," tuturnya.
Belakangan diketahui seorang anggota TNI berpakaian lengkap yang mendatangi diskusi tersebut merupakan Babinsa Koramil Ngaliyan Sertu Rokiman.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Wahyu Yudhayana membantah adanya intervensi militer dalam kegiatan tersebut.
Menurutnya, kehadiran aparat TNI di sekitar lokasi diskusi merupakan bagian dari pemantauan rutin wilayah. (wsn/jpnn)