JAKARTA, Tura Turu News Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengundang warga agar tidak membuang limbah di Sungai Citarum, yang saat ini telah berubah menjadi tempat pembuangan akhir besar.

Dedi menyatakan dengan tegas bahwa kondisi sampah di sungai itu telah mencapai tingkat kritis dan mengingatkan seluruh pihak agar meningkatkan kesadaran mereka dalam merawat kebersihan sekitar.

"Citarum itu dipenuhi oleh sampah. Harus sadar nih, kok masih membuang sampah ke sungai? Padahal sekolahnya bagus-bagus dan bicaranya juga cerdas-cerdas, tapi cara membuang sampah belum sesuai," kata Dedi dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Selasa (4/2/2025).

Dedi berniat meningkatkan pembinaan moral di sekolah-sekolah dengan tujuan supaya murid-murid menjadi lebih paham tentang kepentingan penanganan limbah.

Dia berharap para siswa bisa menangani sampah di sekitar sekolah dengan baik dan tidak membuangnya secara acak.

Mantan Bupati Purwakarta tersebut pun menegaskan kepada pasar agar jangan mendirikan Tempat Pembuangan Sampah di area yang berdekatan dengan Sungai.

"Sampah dari pasar akan mengalir ke sungai nantinya," katanya.

Dedi mendorong seluruh pihak agar bergabung dalam upaya perbaikan masalah limbah di Sungai Citarum.

"Yuk kita benahi," ajaknya.

Peninjauan Kondisi Sungai

Sebelumnya, Dedi telah mengecek kondisi limbah di Sungai Citarum serta area sekitarnya yang mengalir menuju Citarum.

Temuan investigasinya mengungkapkan terdapat pembuangan sampah domestik, sisa-sisa air cucian dan mandi, beserta limbah pabrik yang dikirim ke sungai tersebut.

"Ini kita lagi di Kabupaten Bandung, ini penumpukan sampah yang nanti lari ke Citarum dan numpuk di Citarum," ungkap Dedi dalam sebuah video yang diterima Tura Turu News, Senin (3/2/2025).

Di dalam videonya, Dedi nampak berdiri di tepian Sungai dan mengindikasikan situasi sungai yang penuh dengan sampah.

Dedi pun menggarisbawahi permasalahan pembuangan tinja penduduk ke sungai. Dia menyatakan dengan tegas, "Kami paham bahwa Sungai Citarum telah terkontaminasi oleh limbah industri serta kotoran manusia, sampah domestik."

Air sungai di Sungai Citarum mengalir menuju Waduk Saguling, Cirata, dan Jatiluhur.

Air dari sumber seperti Sungai dan Waduk itu dipergunakan untuk banyak tujuan, antara lain budidaya ikan, ternak, irigasi sawah, serta menjadi penyedia air bersih bagi masyarakat melalui pengelolaan PAM Jaya dan PAM Purwakarta.

"Demi mengambil langkah-langkah tegas, semua struktur yang memanfaatkan Sungai Citarum akan kita hancurkan, terkecuali jembatan," ujar Dedi.