, SEMARANG - Presiden ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo mengunjungi lahan sawah padi biosalin di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (18/1).

Jokowi mengatakan hanya ingin melihat dimulainya penanaman padi biosalin yang baru diresmikan oleh Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita pada Jumat (17/1).

seusai makan siang di Warung Makan Bu Fat, Jalan Singosari, Kota Semarang, Sabtu (18/1).

Jokowi terkesan tertarik dengan inovasi kolaborasi Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) itu.

Bahkan, tak hanya sekadar melihat penanaman padi yang berangkat dari ancaman rob, abrasi, dan salinisasi di kawasan pesisir saja. Mantan presiden itu berkeinginan untuk mendukungnya.

Pasalnya, inovasi itu menghadirkan solusi konkret untuk menjawab tantangan perubahan iklim di kawasan pesisir Ibu Kota Jateng.

Selain mendukung produksi pangan melalui penanaman padi biosalin, inisiatif ini juga mengembangkan pemanfaatan lahan salin untuk budi daya rumput laut, dan pengolahan biomassa sebagai sumber energi terbarukan.

"Saya hanya ingin liat saja. Kalau bisa, dikit-dikit membantu," kata ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu.

Dalam kunjungannya, Jokowi tampak sendirian. Dia tak didampingi pejabat pemerintahan. Baik Wali Kota Semarang Mbak Ita maupun Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana tak terlihat.

Jokowi pun hanya terdiam terkait agenda kunjungan ke Kota Semarang selain melihat padi biosalin juga akan bertemu Mbak Ita.

"Maaf, agenda Ibu (Wali Kota Semarang, red) kosong. Beberapa turun disposisi," ujar Kasub Koordinator Komunikasi Pimpinan, dan Pemberitaan Setda Kota Semarang Siswo Purnomo.

Namun, kedatangan Jokowi di Kota Semarang memunculkan tanda tanya. Pasalnya, kunjungannya di Kota Lumpia itu, tepat sehari setelah mangkirnya Mbak Ita dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mbak ita tidak memenuhi pemanggilan pemeriksaan yang telah dijadwalkan KPK pada Jumat (17/1). Absennya orang nomor satu di Kota Semarang tersebut justru meresmikan sejumlah proyek CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu.

, yakni Direktur PT Chimarder777, dan PT Rama Sukses Mandiri sekaligus Ketua Gapensi Semarang Martono, dan Direktur Utama PT. Deka Sari Perkasa P. Rachmat Utama Djangkar.

Sementara itu, Mbak Ita beserta suaminya yang merupakan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng periode 2019-2024 Alwin Basri masih melenggang bebas. Terlebih, praperadilan yang diajukan Mbak Ita atas status tersangka telah ditolak oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Dari informasi yang dihimpun, Mbak Ita terjerat dugaan tindak pidana korupsi pengadaan barang atau jasa di Pemkot Semarang 2023-2024, dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri insentif pemungutan pajak, dan retribusi daerah Kota Semarang, serta dugaan penerimaan gratifikasi 2023-2024.

tersebut.

Dalam proses penyidikan berjalan, KPK setidaknya sudah menggeledah 10 rumah serta 46 kantor dinas dan organisasi perangkat daerah untuk mencari barang bukti.

KPK mengamankan sejumlah barang bukti diduga terkait dengan perkara yang sedang diusut. Mulai dari dokumen APBD 2023-2024, dokumen pengadaan masing-masing dinas, hingga uang pecahan rupiah, dan euro.