Tura Turu - Serangan iskemik transien (TIA) atau sering disebut stroke ringan terjadi akibat gangguan sementara pada suplai darah ke bagian otak yang menyebabkan kekurangan oksigen.

Mengutip laman resmi National Health Service (NHS), stroke ringan berbeda dengan stroke karena kondisi ini terjadi dalam waktu singkat.

Gejala stroke ringan bisa muncul dalam hitungan menit atau jam dan biasanya pulih sepenuhnya dalam waktu 24 jam.

Meskipun efeknya sementara, stroke ringan sebaiknya tidak dianggap sepele. Kondisi ini merupakan tanda bahwa serangan stroke dapat terjadi di kemudian hari atau bersifat mengancam jiwa.

Karena alasan itulah, setiap orang perlu mendeteksi stroke ringan sejak dini untuk membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.

Lalu, apa saja tanda stroke ringan?

Tanda-tanda stroke ringan

Gejala stroke ringan mirip dengan gejala stroke. Sebagian besar tanda biasanya terjadi secara tiba-tiba dan hilang dalam waktu satu jam atau bertahan hingga 24 jam.

Tanda-tanda stroke ringan dapat muncul di beberapa bagian tubuh, seperti kepala, mata, tangan, dan kaki.

Dikutip dari laman resmi National Institute of Neurological Disorders and Stroke , Senin (7/4/2025), berikut tanda-tanda stroke ringan:

  • Kebingungan
  • Masalah berjalan
  • Merasa pusing
  • Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
  • Kehilangan keseimbangan dan koordinasi
  • Kesulitan melihat pada satu maupun kedua mata atau penglihatan ganda
  • Mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.

Kelompok risiko stroke ringan

Stroke ringan sering menjadi sinyal peringatan bahwa seseorang berisiko tinggi mengalami stroke di masa mendatang jika tidak ditangani dengan tepat.

Sekitar sepertiga dari orang yang mengalami stroke ringan akan menderita stroke berat setelahnya sehingga penting untuk tidak mengabaikan kejadian pertama muncul.

Sebagian besar kasus stroke sebenarnya bisa dicegah dengan menangani faktor-faktor risiko yang mendasarinya sejak dini dan menjadikan stroke ringan sebagai peringatan serius.

Beberapa faktor risiko penting yang dapat dikendalikan terkait stroke ringan dan stroke, antara lain:

  • Obesitas
  • Tekanan darah tinggi
  • Konsumsi alkohol secara berlebihan
  • Merokok
  • Diabetes
  • Penyakit jantung
  • Penyakit arteri karotis atau perifer.

Cara mencegah stroke ringan

Stroke ringan dapat didiagnosis melalui gejala yang muncul serta riwayat kesehatan pasien yang pernah mengalaminya.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik guna mengevaluasi kondisi jantung, pembuluh darah, otot, dan sistem saraf.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan pencitraan otak seperti MRI ( magnetic resonance imaging ) atau CT ( computed tomography ) scan .

Seseorang yang pernah mengalami stroke ringan dapat melakukan perubahan gaya hidup untuk menurunkan risiko terkena stroke di masa depan.

Beberapa perubahan gaya hidup yang disarankan, antara lain:

  • Mengatur pola makan dengan gizi seimbang
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Melakukan aktivitas fisik secara rutin
  • Membatasi asupan alkohol
  • Menghentikan kebiasaan merokok.

Artikel ini dibuat untuk tujuan informasi dan edukasi. Informasi yang disajikan tidak dimaksudkan sebagai pengganti diagnosis, saran, atau pengobatan dari tenaga medis profesional.

Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Hindari mendiagnosis diri sendiri agar mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.