Tura Turu, SAROLANGUN – Bupati Sarolangun Jambi, H. Hurmin, memaparkan sejumlah capaian selama 100 hari masa kepemimpinannya, termasuk berbagai program prioritas yang telah berjalan.
Ia juga membagikan pengalaman mengikuti retret kepemimpinan di Magelang, yang disebutnya sangat berkesan dan penuh kedisiplinan, layaknya pelatihan militer.
Pemaparan tersebut disampaikan Hurmin dalam podcast "Mojok Tribun Jambi" bersama Pimpinan Redaksi Tribun Jambi, Yoso Muliawan, pada Senin (16/6/2025).
Dalam kesempatan itu, Bupati Hurmin mengungkap rasa syukurnya bisa bertemu banyak tokoh daerah lain dan berbagi pengalaman sebagai kepala daerah baru hasil Pilkada 2024.
Apa saja pengalaman Retret Kepemimpinan di Magelang?
Pengalamannya mengikuti retret di Magelang yang berlangsung selama beberapa hari, pentingnya disiplin tinggi yang diterapkan selama retret.
Dimana peserta diharuskan bangun pagi seperti prajurit.
"Di situ kita dituntut disiplin, memang pagi-pagi itu sudah bangun, jam makan dan jam istirahat ditentukan, seperti tentara, memang tentara yang di situ," ujar Hurmin.
Ia juga menceritakan dalam retret tersebut memberinya banyak pengalaman baru dan kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang hebat.
Termasuk rekan-rekan kepala daerah yang sudah menjabat dua periode.
Ia mengaku banyak belajar dari mereka dan membawa pengalaman pelajaran berharga untuk diterapkan di Sarolangun.
Selama mengikuti retret paling akrab dengan kepala daerah mana?
"Kemarin saya satu tenda dengan Bupati Tanah Datar, Sumatera Utara," ungkapnya.
Bahkan, ia menemukan ikatan khusus dengan Bupati Tanah Datar karena istrinya ternyata berasal dari Jambi dan memiliki rumah makan di Kota Jambi.
Sudah 100 hari kerja, apa saja yang sudah pak Bupati lakukan?
"Alhamdulillah pas tanggal 13 kemarin kita riliskan 100 hari kerja Bupati dan wakil Bupati, alhamdulillah berjalan dengan baik seluruh program kita, sembilan program kita untuk berjalan dengan baik," jelasnya.
Meskipun dengan keterbatasan anggaran Bupati Hurmin menyebut dari seluruh program kerja sudah, sembilan program prioritasnya berjalan dengan baik.
Namun, ia mengakui ada satu program yang masih dalam proses penyelesaian, yaitu infrastruktur di Pauh Timur masih ada sebagian belum selesai mengingat tantangan cuaca yang tidak menentu.
"Nama program nya jalan lancar," ujar Hurmin
Program lancar itu, meskipun hujan, minimal jalan bisa dilewati masyarakat, apalagi kondisi keterbatasan anggaran memang harus diperbanyak program jalan lancar itu.
Dengan luas wilayah Sarolangun mencapai 5.900 kilometer persegi dan anggaran yang terbatas, Bupati Hurmin menekankan pentingnya program diatur dengan sedemikian rupa, agar dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
Jika dibangun pakai aspal, rigit beton, duitnya dari mana?, minimal kondisi jalan rusak kita gali, kasih perkerasan titik rawan dikerjakan.
Terkait jalan, seringkali viral di Sarolangun entah jalan Provinsi ataupun Kabupaten, kira-kira di Sarolangun apa rencana pak Bupati 5 tahun kedepan?
Sekarang memang masyarakat tidak bisa dilarang untuk mengkritisi, kadang masyarakat hanya menilai dari satu sisi, sementara kadang kita keterbatasan anggaran.
Apalagi soal jalan, ada lumpur,tanah liat dan harus dikerjakan sangat membutuhkan cuaca nya bagus, tidak langsung jadi.
"Yang jelas kedepan program kita adalah infrastruktur paling utama," sebut Hurmin.
Selain infrastruktur jalan, Bupati Hurmin juga memaparkan program lain yang menjadi fokusnya diantara
Penataan Kota dan penertiban Pedagang Kaki Lima PKL dan ini juga masuk program 100 hari kerja.
Saat ini penataan kota sudah pelan-pelan dikerjakan, termasuk kebiasaan PKL yang selama ini berjualan tidak beraturan.
Kini kita tertibkan mulai jualan sore hari pukul 16 dan gerobak tidak boleh ditinggalkan sembarangan di lokasi jualan.
"Kita berencana menata PKL ke dalam kios dan ruko yang tersedia. "Kita taruh di situlah kan, enggak enak kalau siang ditutup terpal gitu kan," ujarnya.
Saat ini, sedang dilakukan pendataan jumlah PKL untuk memastikan ketersediaan kios dan ruko yang cukup, guna menghindari kecemburuan sosial.
Selanjutnya Bupati Hurmin juga memaparkan program nya "Gemastajid Gerakan masyarakat cinta masjid.
Program ini sudah kita launching, yang bertujuan untuk mendorong kecintaan masyarakat terhadap masjid.
Hurmin juga menekankan pentingnya salat berjamaah, apalagi jam istirahat dikantor bisa shalat Zuhur dan Asyar berjamaah.
Bahkan di kantor dinas seperti Dinas Pendidikan menyediakan ruangan khusus untuk salat berjamaah meskipun tidak ada musala permanen.
Beberapa waktu lalu, pak Bupati sempat menyinggung soal parkir liar, apakah ini termasuk program 100 hari kerja atau bagaimana, boleh disampaikan pak Bupati?
Ia menegaskan bahwa penertiban ini merupakan bagian dari upaya menata kota dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir.
Memang parkir liar ini kan salah satunya jadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) retribusi.
Ia ingin memastikan bahwa retribusi parkir jelas dan masuk ke kas daerah, bukan diambil oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang dapat menimbulkan keributan.
Penertiban telah dilakukan di sepanjang jalan utama dan akan berlanjut ke area pasar untuk menata lebih banyak titik parkir.
Bupati Hurmin telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait hal ini.
"Jelas nanti hasilnya masuk ke daerah, dan ini perlu ditata agar tidak terjadi keributan di bawah," tutupnya.
Update berita Tribun Jambi di Google News