jabar.Tura Turu , DEPOK - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mohammad Choirul Anam bersama Supardi Hamid dan Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Abdul Waras beserta jajaran datangi lokasi perusakan dan pembakaran mobil polisi, Minggu (20/4).

Pihaknya melihat langsung portal yang ditutup waga untuk menghadang mobil polisi, serta lokasi penangkapan TS.

Choirul Anam menuturkan bahwa ada dua peristiwa dalam kejadian tersebut, mulai dari pengkondisian warga hingga penutupan portal untuk menghadang mobil polisi hingga terjadi perusakan dan pembakaran.

“Yang kami bayangkan, awalnya jaraknya pendek (lokasi penangkapan dengan portal), situasinya mengkonsolidasi banyak orang, ternyata rumahnya jauh sekali,” ucapnya di lokasi, pada Minggu (20/4).

“ Jadi, ada dua peristiwa, peristiwa yang ada di portal sama peristiwa yang ada di sini (lokasi penangkapan),” lanjutnya.

Dirinya menjelaskan, ketika ada perlawanan terhadap penegakan hukum, kemungkinan besar memang dilakukan oleh komunitas yang sangat dekat dengan TS.

“Nah itu penting soal obstruction of Justice, teriak-teriak dan sebagainya. Itu memang ada upaya untuk mengkonsolidasi warga, walaupun tidak maksimal sebelum ada pembakaran ya,” ungkapnya.

Kemudian, setalah pengkondisian warga dirinya juga melihat lokasi penangkapan dengan portal cukup jauh jaraknya.

“Yang kedua, yang juga penting adalah ini juga kami cek jarak dan lain sebagainya serta upaya yang dilakukan. Upaya yang dilakukan salah satunya memang sejak awal mengatakan bahwa 'kami polisi, kami polisi, kami melakukan penangkapan dan sebagainya'," jelasnya.

“Ternyata dengan situasi kayak begini, reaksi juga warga tadi, itu menandakan memang declare bahwa ini ada aksi penegakan hukum semakin jelas dan semakin terang. Jadi kalau dibilang ini bukan aksi penegakan hukum, agak susah. Ini declare-nya kayak begitu. Apalagi jaraknya kan jauh sekali,” tandasnya. (mcr19/jpnn)