TANGERANG SELATAN, Tura Turu - Tumpukan sampah di pinggir Jalan Otista Raya, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), tak kunjung diangkut sejak Lebaran 2025.
Amir (bukan nama sebenarnya), pedangan di sekitar lokasi menyebut, petugas terakhir kali mengangkut sampah di lokasi tersebut pada malam takbiran Lebaran, tepatnya Minggu (30/3/2025).
"Sampah ini sudah dari Lebaran kemarin belum diangkut sama petugas. Terakhir diangkut bersih itu malam takbiran, sampai sekarang menumpuk," ujar Amir saat ditemui di lokasi, Kamis (17/4/2025).
Amir mengatakan, petugas kebersihan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel jarang membersihkan tempat pembuangan sampah sementara tersebut.
Bahkan, kata dia, sampah di lokasi itu kerap dibiarkan menumpuk, baru diangkut oleh petugas kebersihan.
Itu pun tidak semua sampah diangkut. Hanya ada satu atau dua truk yang mengangkut sampah dari lokasi itu hingga ke tempat pembuangan akhir (TPA) Cipeucang di Serpong, Tangsel.
"Enggak bisa dihitung berapa kali. Penuh angkut, enggak penuh, dibiarin aja numpuk hingga penuh," kata dia.
Menurut Amir, kondisi tersebut sangat menggangu aktivitasnya berjualan karena lokasinya hanya sekitar 10 meter dari tumpukan sampah itu.
Apalagi saat musim hujan, aroma tak sedap tercium hingga membuat pelanggan Amir tidak nyaman.
"Setiap hari kita cium baunya. Apalagi kalau sudah musim hujan, baunya semerbak. Soalnya air sampahnya itu ngalir ke jalan dan itu bau banget," kata dia.
Hal senada juga disampaikan oleh Irfan, pedagang di Pasar Cimanggis dekat lokasi pembuangan sampah. Irfan mengaku sering mendapat komplain dari para pembeli terkait bau sampah itu.
"Sebenarnya mengganggu banget ya dari baunya. Pembeli suka pada ngeluh terus karena enggak kuat sama baunya," kata dia.
Terlebih, saat musim hujan, aroma tumpukan sampah bisa tercium hingga ke seluruh Pasar Cimanggis.
"Biasanya sampai ujung, satu pasar ini nyium bau itu apalagi kalau sudah musim hujan, sudah enggak bisa ngapa-ngapain," jelas dia.
Irfan pun berharap Pemkot Tangsel segera menindaklanjuti persoalan ini.
Dia mengatakan, jarang sekali petugas datang untuk mengangkut sampah. Bahkan dalam seminggu, hanya satu kali petugas mengangkut sampah-sampah itu.
"Satu kali, satu Minggu. Itu juga cuma bak truk sampah besar," jelas Amir.
"Harapan saya, pemerintah bisa bersihin biar rapi, biar enggak meluber ke jalan. Kalau bisa setiap hari diangkut," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, tumpukan sampah setinggi kurang lebih 2,5 meter di Jalan Raya Otista, Ciputat meresahkan warga sekitar dan pengendara yang melintas karena menimbulkan bau busuk menyengat.
Saking banyaknya, tumpukan sampah di trotoar Pasar Cimanggis itu luber memakan sebagian jalan.
Aroma tak sedap pun tercium dari kejauhan, sekitar sepuluh meter dari lokasi. Para pengendara sepeda motor yang melintasi jalan tersebut tampak menutup hidung karena bau yang menyengat.
Setidaknya, ada dua tumpukan sampah yang membentang di Jalan Otista Raya. Pertama, tepat di depan Pasar Cimanggis.
Sedangkan titik kedua berada di trotoar dekat pintu belakang Makam Wakaf H Daiman.
Wilayah tersebut biasanya memang menjadi tempat pembuangan sampah sementara pedagang Pasar Cimanggis, sebelum diangkut oleh petugas.