Tura Turu– Platform pengiriman on-demand Lalamove untuk pertama kalinya mengungkapkan informasi terkait iklim. Informasi yang diberikan merujuk pada sejumlah aspek dari standar IFRS S2 Climate-related Disclosures yang dikeluarkan oleh International Sustainability Standards Board (ISSB).
Andito B Prakoso selaku Managing Director Lalamove Indonesia dalam keterangan tertulisnya mengatakan, langkah ini memperkuat komitmen pihaknya terhadap transparansi dan menegaskan posisi mereka sebagai pemimpin di sektor logistik.
“Kami senantiasa berkomitmen untuk mendorong masa depan yang berkelanjutan di setiap wilayah operasional kami, termasuk di Indonesia. Kami bangga menjadi salah satu perusahaan logistik yang secara proaktif mengintegrasikan elemen dari IFRS S2 Climate-related Disclosures ke dalam laporan ESG kami. Kami menyambut baik peluang untuk mendukung transisi menuju penggunaan New Energy Vehicle (NEV) dan pengurangan emisi karbon secara global. Di tengah perkembangan era NEV, kami akan terus konsisten dalam mewujudkan masa depan logistik yang lebih ramah lingkungan, aman, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Andito menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dalam pelaporan lingkungan. Inisiatif terbaru ini, yaitu melakukan penilaian pengungkapan terkait iklim secara sukarela untuk pertama kalinya dengan merujuk pada persyaratan spesifik dari IFRS S2, menunjukkan dedikasi perusahaan dalam menghadapi perubahan iklim serta perbaikan berkelanjutan dalam praktik operasional.
"Langkah ini memungkinkan kami untuk menetapkan standar baru dalam pengungkapan iklim di industri logistik, sekaligus memberikan pemangku kepentingan pemahaman yang lebih mendalam tentang strategi lingkungan dan manajemen risiko perusahaan, untuk bersama-sama mewujudkan masa depan dengan emisi karbon rendah," katanya.
Andito melanjutkan, di Tiongkok, pihaknya terus memperdalam kerja sama dengan produsen mobil untuk menawarkan lebih dari 40 jenis kendaraan bagi mitra pengemudinya, memberikan mereka berbagai pilihan untuk memilih NEV yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Untuk mendukung transisi ini, mereka juga bekerja sama untuk menyediakan lebih banyak stasiun pengisian NEV dan charger kendaraan listrik (EV) pada 2024.
Selain menghadapi tantangan perubahan iklim, keamanan tetap menjadi dasar utama operasional. Menurut Andito, perusahaan berkomitmen untuk menjaga standar tinggi bagi seluruh mitra pengemudinya. "Dengan memanfaatkan teknologi AI canggih dan analisis data, kami terus
meninjau dan meningkatkan protokol keamanannya, mengikuti praktik terbaik industri," katanya.