Tura Turu , Jakarta - Gubernur Jakarta terpilih saat ini, Pramono Anung , mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti langkah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mantan Gubernur Jakarta. Dalam penataan taman di ibu kota. Sebelumnya, Pramono dan Ahok merupakan rekan satu partai di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pramono mengungkapkan bila langkah Ahok yang ditirunya adalah pembiayaan pembangunan ruang terbuka hijau. Pembangunan tersebut mengalokasikan dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

"Jadi apa yang dilakukan oleh Pak Ahok dulu ketika membangun Jembatan Semanggi dan Kalijodo, sekarang akan kita lakukan yang sama," ujar Pramono saat mengunjungi Taman Langsat, Jakarta Selatan, pada Jumat, 11 April 2025.

Mengenal Dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Koefisien Lantai Bangunan (KLB) merupakan angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan gedung dengan luas tanah perpetakan atau daerah perencanaan yang dikuasai sesuai dengan rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

KLB masuk ke dalam mekanisme pemanfaatan ruang terbuka hijau (RTH) yang termaktub dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang (KEMEN-ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2022 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau.

Sementara itu, menurut laman Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), dana KLB merupakan sejenis denda yang diserahkan oleh perusahaan swasta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta karena membangun gedung melebihi ketentuan jumlah lantai. Pembangunan infrastruktur menggunakan kompensasi KLB diinisiasi oleh Ahok hingga akhirnya diteruskan oleh Anies Baswedan sebagai gubernur selanjutnya.

Rencana Penggunaan Dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Pramono mengatakan bila Pemprov Jakarta di eranya berencana membangun transit oriented development (TOD) di kawasan Blok M dan Bundaran HI. Pembangunan tersebut, kata Pramono, akan menggunakan dana KLB. Selain itu, Pramono mengatakan jika proses renovasi beberapa taman lainnya turut memanfaatkan dana tersebut.

Pramono mengklaim bahwa proses penggunaan dana KLB akan berlangsung secara transparan. “Ini semuanya serba transparan, terbuka. Tidak ada orang yang bisa menyalahgunakan itu Karena saya minta semuanya transparan dan yang namanya ASN (aparatur sipil negara) tidak terlibat di dalamnya. Saya akan kontrol sendiri secara langsung,” katanya.

Berdasarkan penuturan Pramono, Pemprov Jakarta juga akan merenovasi taman-taman yang telah ada saat ini.

"Saya sudah minta kepada kepala dinas untuk menyiapkan toilet dan sebagainya yang jauh lebih rapi. Tempat-tempat ini pasti akan kita renovasi, supaya bisa menjadi jogging track, tempatnya naik turun yang bagus dan sebagainya," katanya.

Taman tersebut direncanakan oleh Pramono untuk dibuka selama 24 jam secara transparan. Penggunaan dana KLB membuat rencana tersebut tidak menggunakan APBD. Dilansir dari Antara , beberapa taman yang akan dibuka 24 jam, antara lain Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser di Kebayoran Baru, Jakarta. Keputusan membuka taman selama 24 jam dilakukan seiring dengan rencana menjadikan kawasan Blok M sebagai ibu kota ASEAN.

Pramono berharap agar taman-taman di Jakarta dapat menjadi tempat masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan. Pramono mengatakan, "Taman menjadi ramai memang karena masyarakat membutuhkan budaya untuk pergi ke taman. Mereka berekspresi, bersilaturahmi, ketemu kerabat, menyanyi, baca puisi, baca buku.”

Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.