Tura Turu, YOGYA - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Ahelya Abustam, S.H., M.H., resmi berpamitan setelah menjabat selama 10 bulan terakhir.
Ahelya mendapat penugasan baru sebagai Kajati Provinsi Kalimantan Barat.
Pada Kamis (17/4/2025) kemarin, ia menemui Gubernur dan Wakil Gubernur DIY untuk berpamitan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Prosesi pamit dilakukan secara langsung, dimulai dengan kunjungan Ahelya ke Gedhong Wilis untuk bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Selanjutnya, Ahelya menemui Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X di Gedhong Pareanom.
Kedua pimpinan daerah tersebut menyampaikan apresiasi atas kinerja dan dedikasi Ahelya selama bertugas di DIY.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas ketugasan, kontribusi Ibu Ahelya selama ini sebagai Kajati DIY. Mungkin ada sikap yang kurang berkenan, saya mohon maaf. Matur nuwun, selamat bertugas, dan sehat selalu,” ujar Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X.
Ditemui usai kunjungan tersebut, Ahelya menyampaikan bahwa pelantikannya sebagai Kajati Kalimantan Barat dijadwalkan berlangsung pada 23 April 2025.
Ia mengaku bersyukur dapat menjalankan tugas di DIY dengan baik dan merasa nyaman selama berada di Yogyakarta.
“Alhamdulillah sinergi dan dukungan dari Gubernur, Wakil Gubernur, dan Forkopimda DIY sangat bagus di sini. Saya merasa nyaman dan berat hati meninggalkan Daerah Istimewa Yogyakarta,” ucapnya.
Selama masa transisi, tongkat estafet kepemimpinan Kejaksaan Tinggi DIY akan diteruskan oleh Riono Budisantoso, S.H., M.A., yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.
Ahelya berharap penggantinya dapat melanjutkan dan meningkatkan capaian yang telah dirintisnya.
“Saya berharap apa yang telah saya peroleh dapat diteruskan oleh beliau dan semoga dapat lebih ditingkatkan lagi. Pastikan masih banyak kekurangannya, insya Allah ditingkatkan oleh beliau,” katanya.
Ahelya juga menuturkan bahwa DIY memiliki tempat khusus di hatinya. Sebelumnya, pada tahun 2012, ia pernah bertugas di Yogyakarta sebagai koordinator.
Kembalinya ke Yogyakarta sebagai Kajati disebutnya seperti pulang ke rumah lama.
“Jogja itu seperti rumah kedua saya. Ini ketugasan yang kedua, dan saya merasa kembali ke sini lagi itu seperti pulang. Saya berharap suatu saat bisa berkunjung kembali,” ujar Ahelya.
Ia turut menyampaikan kekagumannya terhadap perkembangan Yogyakarta dalam satu dekade terakhir, baik dari segi infrastruktur, pariwisata, maupun aksesibilitas.
“Pembangunan DIY sudah sangat maju. Pariwisatanya bagus, tidak kalah dengan Bali. Transportasi menuju Jogja juga sangat baik, baik lewat tol maupun kereta api. Semua sangat terjangkau. Mungkin nanti saya akan liburan ke Jogja lagi. Pasti itu,” tuturnya. (han)