Tura Turu Terungkap sejumlah gelagat Jan Hwa Diana, pemilik UD Sentosa Seal, Margomulyo, Surabaya, yang membuat Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer murka.

Menteri yang akrab disapa Noel itu menyidak gudang Diana setelah ramai masalah dugaan menahan ijazah puluhan mantan karyawan Diana.

Noel yang datang menggunakan mobil Alphard hitam nopol RI 24 datang mengenakan seragam dinas lengkap, sekira pukul 12.30 WIB ditemani Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.

Turut hadir dalam sidak tersebut dari pihak Polrestabes Surabaya, DPRD Kota Surabaya dan DPRD Jawa Timur.

Namun, pertemuan yang mendapat penjagaan aparat keamanan itu tidak membuahkan hasil.

Wamenaker Immanuel Ebenezer justru marah karena perlakuan pihak Jan Hwa Diana.

Berikut sejumlah faktanya:

  1. Tak langsung dibukakan pintu

Pada mulanya, Noel dan Atmuji tidak dipersilakan masuk melalui pintu utama.

Hanya pintu samping yang dibuka, dan sejumlah orang pun masuk secara berdesakan.

“Iki gak dibukak maneh a? (Ini tidak dibuka lagi pintunya),” ujar Armuji.

Saat pintu dibuka, terlihat Diana di dalam gudang menggunakan baju berwarna merah.

Sejumlah pegawai juga ikut menemani dan menyambut kedatangan Wamen Noel.

Sekilas, 12 mantan karyawan yang mengaku ijazahnya ditahan juga hadir dalam sidak ini.

Mereka ditemani oleh tim kuasa hukum. Selain itu, tidak hanya anggota kepolisian yang berjaga.

Puluhan orang yang mengatasnamakan Organisasi Masyarakat (Ormas) Masyarakat Madura Asli (Madas) juga ikut mengawal sidak.

Mereka membentangkan banner di pintu gudang UD Sentosa Seal.

2. Berbohong soal Veronika

Kedatangan perwakilan negara yang lengkap itu, ternyata tetap tidak membuat Diana memberi keterangan dengan baik.

Diana ngotot tidak mengenal eks karyawan yang mengaku ditahan ijazahnya.

Bahkan, Diana menolak jika mereka adalah bekas karyawannya.

Kebohongan Diana semakin tampak saat Noel menanyakan tentang karyawan bernama Vero.

Diana mengatakan Vero telah resign alias keluar dari perusahaannya.

Namun hal ini tidak membuat Noel langsung percaya.

Dia meminta petugasnya untuk mencari keberadaan Vero di sekitar lokasi perusahaan.

Ternyata, Vero ada di ruangan lain perusahaan ini.

Vero pun dihadirkan di pertemuan tersebut.

Melihat hal ini, Diana kembali berkilah.

Dia beralasan Vero sudah resign, tapi masih diperbolehkan berkunjung ke perusahaan.

"Pak, kalau Veronica nya sudah resign, gak boleh main-main kesini. Boleh kan?," elaknya.

3. Langsung mengaku difitnah

Saat bertemu dengan Menaker dan Armuji, Diana langsung membantah telah menahan ijazah karyawannya.

Dia bahkan mengaku difitnah.

"Saya gak nahan. boleh orang memfitnah saya. Ini kan negara hukum," katanya di depan Noel dikutip dari video yang diunggah di akun media sosial Armuji.

Kengeyelan Diana juga masih ditunjukkan saat Noel menghadirkan Putri, salah satu eks karyawan yang mengaku ditahan ijazahnya.

Diana ngotot tidak menahan ijazah Putri.

Bahkan saat Putri menerangkan ruang tempat ijazahnya ditahan, Vero masih ngotot tidak pernah menahannya.

Setelah itu, dihadirkan Vero yang mengetahui terkait ijazah tersebut.

Vero pun mengaku tidak berwenang menjawab soal ijazah tersebut.

Bahkan saat dihadirkan rekaman saat dia menelpon karyawannya soal ijazah, Diana tetap mengelak.

4. Malah bilang takut

Melihat Diana yang terus-terusan mengelak, dari pihak polrestabes Surabaya angkat suara.

Dia menanyakan tentang alasannya berbohong mengenai Veronica, namun lagi-lagi Diana mengelak.

"Saya sudah ngomong, dia sudah resign., saya gak mau melibatkan pihak lailn," jawab Diana.

Sama halnya dengan DIana, Veronica yang ditanya juga memilih aman dengan menyebut tidak memiliki wewenang untuk menjawab soal ijazah karyawan.

"Oke, tapi saya gak ada hak untuk menjawab, saya serahkan ke bu Diana"

Melihat hal itu, Noel emosi.

"Ini polisi lho, saya negara lho. Saya bisa memaksa lho," kata Noel sambil gebrak meja.

"Anda bohong tadi," tuding Noel kepada Diana.

"Enggak pak, saya kok jadi takut ya," jawab Diana dengan santai.

Perkataan Diana kembali membuat Noel emosi.

"Kok takut ini, banyak orang, aneh. Kita cuma minta ijazah karyawan yang ditahan lho," kata Noel.

Karena DIana dan Vero terus ngeyel, Noel akhirnya menyanggupi membayar ijazah yang ditahan itu dengan uangnya, namun Diana dan Vero tak bergeming.

Keduanya bersikukuh tak ada penahanan ijazah.

Karena tak ada titik temu, akhirnya baik Noel maupun perwakilan polisi dan Armuji sepakat menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian.

Ditemui usai pertemuan, Noel mengaku tidak dihargai.

"Tidak kooperatif. Kita sebagai negara tidak dihargai. Saya pikir Pak Wawali saja yang tidak dihargai. Saya juga tidak dihargai," kesal Wamenaker Immanuel dengan nada kecewa.

Dalam pertemuan dengan Diana dan manajemen, Wamenaker melihat ada yang janggal dan ditutup-tutupi.

Dia datang sebagai kewajiban negara harus hadir agar industrial tetap harmonis, lanjut Wamenaker, agar hak-hak karyawan tidak dilanggar.

Namun, nyatanya di luar dugaan. Immanuel meminta menjadi pelajaran bagi industrial yang lain agar jangan menahan ijazah. Saking kesalnya, dia menyinggung soal  pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Menahan ijazah itu pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi. Pemerintahan Prabowo tak boleh menyakiti rakyat.

Diana dianggap selalu berkelit, mengaku tidak kenal karyawan dan sebagainya.

Perwakilan negara ini pun meminta kasus ini akan dikawal secara hukum, dan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum, sebab indikasinya jelas, Perda harus ditegakkan.

Bahwa kasus ini akan dikawal secara hukum dan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. abaya

Saat disinggung soal gaji UMR hingga pemotongan gaji karyawan karena salat Jumat, "Jawaban saya, ini biadab. Negara sudah mengatur terkait kegiatan beribadah," tegas Immanuel.

Tidak tampak Diana muncul setelah pertemuan dengan Wamenaker.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan dari yang bersangkutan yang dinilai tidak kooperatif.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.

Klik di sini untuk untuk bergabung