Tura Turu News, JAKARTA- Generasi Z Semakin menyadari kebutuhan stabilisasi finansial. Tren " You Only Need One (YONO) hadir sebagai solusi, mengundang pemuda untuk menjalani gaya hidup sederhana dan berpikiran rasional dalam memanage finansial.
Apa itu Tren YONO?
Dilansir dari anabelmagazine.com Pada Senin (24/2/2025), gerakan "You Only Need One" (YONO) menyuaratkan pentingnya pemahaman keuangan serta gaya hidup sederhana. Ide utamanya adalah mendorong setiap orang untuk memusatkan perhatian hanya pada apa yang sungguh-sungguh diperlukan dan menjauhi pengeluaran tidak perlu, sehingga secara otomatis akan meningkatkan keterampilan dalam mengatur keuangan dengan lebih baik.
Sebab-sebab Perpindahan Menuju YONO
Kesadaran Keuangan yang Bertambah
Pengalaman para pemuda dalam menghadapi gaya hidup konsumtif (YOLO) telah meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memiliki tabungan darurat serta berinvestasi. Saat ini, mereka lebih cenderung untuk fokus pada penyimpanan uang dan merancang rencana keuangan secara detail.
* Kenaikan Biaya Hidup
Kenaikan inflasi serta peningkatan harga barang membuat generasi Z harus lebih hati-hati dalam mengontrol keuangan mereka. Sebagai gantinya, mereka cenderung menyimpan uang dan melakukan investasi bukan belanja secara impulsif.
* Kesadaran Lingkungan
Trend minimalis turut berhubungan dengan manajemen keuangan yang cerdas. Dengan hanya membeli barang-barang yang diperlukan, orang dapat menabung sambil mengurangi efek merugikan terhadap alam sekitar.
Cara Mengawali Gaya Hidup YONO pada Manajemen Keuangan
Dilansir dari wiley.com , Senin (24/2/2025), berikut sejumlah cara mudah yang dapat diikuti untuk mengadopsi filosofi YONO pada bidang keuangan:
1. Menentukan Prioritas Keuangan
Pusatkan perhatian pada keperluan keuangan pokok seperti cadangan darurat, simpanan, dan investasi berkelanjutan. Periksa kembali pengalihan dana agar hanya terpakai untuk hal-hal esensial sebelum memakainya untuk hasrat semata-mata konsumsi.
Menerapkan Konsep "Satu Masuk, Satu Keluar"
Ketika berencana membeli sesuatu yang baru, sebaiknya bersihkan juga barang bekas yang sudah tak digunakan dengan cara memberinya kepada orang lain atau mendonaskannya. Ini akan membantu Anda menghindari penumpukan biaya tambahan serta mencegah pembengkakan pengeluaran tanpa alasan.
3. Menjauhi Pengaruh Trend dan Rasa Takut Ketinggalan Sesuatu (FOMO)
Seringkali media sosial memicu kita untuk membeli barang hanya karena mengikuti tren atau untuk menghindari rasa takut ketinggalan (FOMO). Prinsip YONO mendorong Anda untuk berpikir lebih matang sebelum membeli barang, apakah benar-benar dibutuhkan atau hanya sebagai keinginan sesaat.
Menyimpan Uang dan Menginvestasikan Dana demi Masa Depan yang Lebih Baik
Dimulai dengan membentuk kebiasaan menyimpan uang dan menginvestasikan sebagian penghasilan secara rutin, entah itu melalui tabungan darurat ataupun instrumen investasi jangka panjang semisal saham atau reksadana. Dengan cara ini, Anda dapat mempersiapkan kondisi finansial di hari tua serta mencegah kesusahan ekonomi yang serius.
Tren YONO tidak hanya bertujuan untuk mengurangi pengeluaran, namun juga membentuk mindset keuangan yang sehat. Melalui penekanan pada keperluan dasar, menyimpan uang, serta berinvestasi, kita bisa meraih kestabilan ekonomi dan mewujudkan target masa depan. (Siti Laela Malhikmah)